Jangan-jangan zaman now adalah perwujudan dari zaman kalabendu yang pernah diramalkan oleh
Prabu Jayabaya. Kalau itu benar, maka
tidak lama lagi akan muncul seorang Satrio
Piningit, sosok misterius yang diramalkan akan menyelamatkan masa depan
bangsa Indonesia.
Saya coba nenepi di pinggir selokan di dekat rumah saya untuk mencari siapa
sebenarnya sosok misterius yang akan menyelematkan bangsa Indonesia dari zaman kalabendu tersebut.
“Namanya juga piningit Dul, pastinya nggak ada yang tahulah”, kata teman saya
mengingatkan.
Dan setelah sekian purnama (lebay!), bayangan saya mengerucut pada tokoh-tokoh
yang ada dalam film superhero : Iron Man dan Doraemon.
“Doraemon kok superhero?” teriak
penggemar Avengers ndak terima, “Gw britau
ya Broh, yang pantas disebut
superhero itu kayak Hulk, Spiderman, Thor, Captain America, dan smua karakter
yang ada di film Avengers itu” lanjutnya dengan berkacak pinggang penuh amarah.
Sabar bro, ndak perlu ngegas dulu, biasakan membaca tulisan
dari awal sampai akhir baru komentar ya. Plis!
Nah begini bro ceritanya, antara Iron
Man dan Doraemon memang tidak serta merta bisa langsung dibandingkan karena
mereka hidup di era yang berbeda. Tapi
sebenarnya ada persamaannya lho bro.
Kalau dikatakan Iron Man adalah superhero juga tidak sepenuhnya tepat,
karena sejatinya kekuatan Tony Stark ada pada teknologi baju besinya. Sama dengan Doraemon, dia tidak punya
kekuatan super tapi dari kantung ajaibnya dia bisa menyelesaikan semua
persoalan tuannya (Nobita), iya kan? Dan ‘ainul yakin kita semua pasti pernah
berkhayal mempunyai alat-alat yang muncul dari kantung ajaib Doraemon, ayo
ngaku!
***
Ngomong-ngomong tentang film
superhero, menurut saya hampir semua ingin menyampaikan pesan yang sama yaitu
bahwa kejahatan akan kalah dengan kebaikan, atau dalam adagium jawa kita
mengenal istilah sura dira jayaningrat
lebur dening pangastuti. Dulu
awalnya saya sepakat dengan pesan itu, namun setelah melihat banyak kasus di
negara ini, ternyata yang terjadi justru kebalikannya. Di banyak peristiwa hukum, justru penjahatnya
yang akhirnya tampil sebagai pemenang. Sementara
yang baik harus pasrah menerima ketidakadilan, misalnya akhirnya dimenangkan
pun lebih karena desakan netizen, bukan kebenaran.
Ini kita baru ngomong persoalan hukum
saja lho bro. Padahal masih banyak
persoalan bangsa yang tidak kalah pentingnya untuk diselesaikan, dan Iron Man
sudah keok di sini. Kekuatan arc reactornya tidak bisa bicara banyak
ketika berhadapan dengan orang yang oleh Iqbal Aji Daryono diistilahkan “bukan
sembarangan”. Mau ngamuk kok takut dicap
sumbu pendek, terus ramai-ramai diperkarakan karena melakukan persekusi kepada
orang yang “bukan sembarangan” itu, ndak
wes.
Harapan sekarang tinggal tertumpu
pada Doraemon. Robot yang pada saat
diciptakan mempunyai kode produksi MS-903 ini, terkenal karena kantung
ajaibnya. Konon dalam kantung itu
terdapat 4500 alat yang semuanya ajaib. Semua
alat itu didedikasikan sepenuhnya untuk membantu keluarga Nobita supaya di masa
depan tidak terlilit hutang. Nah lho, coba dari dulu kita punya Doraemon,
pasti kita tidak akan terlilit banyak hutang sekarang.
Tidak hanya itu kehebatan Doraemon,
dengan alat pintu kemana saja, banyak persoalan bangsa yang bisa kita
selesaikan. Hanya dengan membayangkan
tempat yang ingin dituju, pintu ini akan mengantarkan kita kemana saja. Bayangkan kalau semua orang di Jakarta
memiliki pintu ini, tentu kemacetan akan sirna seketika. Kematian yang diakibatkan karena lakalantas
juga bisa kita hentikan.
Selain itu, persoalan pemerataan
ekonomi juga bisa kita pecahkan dengan mudah.
Dengan pintu kemana saja Doraemon ini, kita akan mudah dalam mengirimkan
sembako, bahan bakar, dan bahan bangunan ke pulau-pulau yang katanya aksesnya
sulit dan mahal itu. Sehingga harga
barang-barang tersebut akan sama dengan harga di pulau Jawa.
Lembaga yang juga akan sangat
terbantu dengan pintu kemana saja ini adalah BNPB. Alat ini akan mempercepat penanganan dan
pengiriman bantuan kemanusiaan ke daerah-daerah yang terjadi bencana. Bantuan juga bisa diserahkan langsung tanpa
perantara, jadi bisa mengurangi pemotongan-pemotongan di jalan yang isunya
masih kerap terjadi itu.
Alat lain sangat kita butuhkan saat
ini adalah mesin waktu, yaitu untuk membantu mengungkap fakta-fakta dari kasus
hukum yang terjadi. Hanya dengan cara
inilah kita bisa melawan orang-orang yang “bukan sembarangan” itu.
Termasuk jika ada perdebatan atau salah tafsir dari beberapa persoalan
yang sempat membuat gaduh negara ini bisa kita cegah dengan alat ini. Misalnya kita minta tolong Doraemon membawa
kita kembali ke masa dimana kasus penyiraman air keras dilakukan. Wah pasti terang benderang tuh faktanya. Atau kita bisa minta diantarkan berkunjung ke
beberapa tokoh yang gara-gara ucapannya telah memeriahkan bangsa ini selama
beberapa waktu. Siapa tahu dengan
silaturahmi antar waktu yang difasilitasi Doraemon tersebut, keutuhan bangsa
ini bisa terus kita pertahankan.
“Pak ntar pas pidato di sono
jangan ngomong-ngomong tentang topik itu ya, plis!” , sambil menunjukkan kliping surat-surat kabar yang beredar
di masa depan.
***
Sementara, saya sudahi saja upaya
pencarian Satrio Piningit itu,
mungkin akan lebih baik jika sosok itu tetap misterius. Tapi kalau masih penasaran juga, nanti saya
pinjamkan mesin waktunya Doraemon untuk kembali ke massa di mana ramalan itu
lahir, supaya kita tidak salah tafsir dan tidak asal menafsirkan.
Wawan Dwi Santosa (@wawankondo)
Orang Bantul yang
tinggal di Kediri